ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas Ilmu Alam Dasar
Dosen : Ending Hardi, M.Pd

Disusun Oleh :
Ela Harlina
Iis Siti Aisyah
Kelas 1F (Karyawan)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2012
BAB 1
Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya
A. Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya
• Manusia dengan kemampuan berfikir dan bernalar dan dengan akal sehatnya memungkinkan untuk selalu berbuat yang baik dan bijaksana untuk dirinya serta lingkungannya.
• Kelebihan manusia dari penghuni bumi lainnya
Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk bumi lainnya,karena benda mati tidak mempunyai perilaku tunduk pada hukum alam sedangkan manusia mempunyai perilaku bervariasi yaitu dari perilaku sangat sederhana hingga perilaku sempurna.Namun secara umum makhluk hidup mempunyai prinsip yang sama antara lain daya gerak,naluri mempertahankan diri dan sebagainya.
• Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan alam
Binatang mempunyai insting untuk kelansungan hidupnya ,memperoleh makanan,serta hal-hal lainnya.Aktivitas tersebut tidak berubah dari waktu ke waktu dan dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang atau biasa disebut idle curiousty.Sedangkan manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran,pemikiran logis,dan analis .Oleh Karena itu,manusia memiliki rasa igin tahu yang selalu berkembang yang biasa disebut dengan curiousity.
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan what “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan how kemudian why.Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam.Semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu,terutama tentang benda yang ada disekelilingnya,alam jagad raya,bahkan dirinya sendiri.Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi.Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan (masalah) ;ain yang ingin dijawab.
. Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia dengan rasa keingintahuannya yang besar selalu berusaha mencari jawaban atas fenomena yang terjadi.Seringkali mereka menerka-nerka sendiri jawabannya.Terkadang jawaban itu tidak logis namun mudah diterima oleh masyarakat awam.Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu).
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu seperti Anaximander,herakleitos ,phytagoras,aristoteles serta beberapa tokoh lainnya. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.
Berbagai cara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan,baik melalui pendekatan non-ilmiah (sains semu) ataupun ilmiah.Cara memperoleh pengetahuan dengan pendekatan sains semu dilakukan dengan mengandalkan perasaan,keyakinan tanpa diikuti proses pemikiran yang cermat.Pengetahuan yang diperoleh bisa benar bisa salah seperti pada cara prasangka atau intuisi,serta tidak efisien karena harus mencoba tanpa dasar dan kalaupun benar seringkali hanya kebetulan saja.
B. Perkembangan fisik ,sifat dan pikiran manusia
Fisik manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab
C. Perkembangan sifat dan pikiran manusia
Dari rasa ingin tahu menyebabkan alam pikiran manusia menjadi berkembang.
Ada 2 macam perkembangan alam pikiran manusia:
1. Perkembangan alam pikiran manusia sejak jaman purba hingga dewasa ini.
2. Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya.
Perkembangan alam pikiran dapat juga disebabkan oleh rangsangan dari luar, tanpa dorongan dari dalam yang berupa rasa ingin tahu. Misalnya: orang dekat hutan menyaksikan kebakaran hutan, oang yang tidak berminat terpaksa mendengarkan ceramah. Hal ini dapat menimbulkan perkembangan alam pikiran manusia, tetapi biasanya tidak mendalam dan tidak tahan lama. Lain halnya jika disebabkan karena rasa ingin tahunya yang kuat.
Menurut A. Comte dalam sejarah perkembangan manusia itu ada 3 tahap yaitu:
1. Tahap teologi atau tahap metafisika
Pada tahap ini manusia menyusun mitos atau dongeng untuk mengenal realita atau kenyataan, yaitu pengetahuan yang tidak obyektif melainkan subyektif. Mitos ini diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos, maka rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal, intuisi dan imajinasi.
Mitos, menurut C.A. Peursen, adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu pada sekelompok orang. Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula diungkapkan lewat tari-tarian, pementasan wayang dll.Inti cerita adalah lambang-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia juga lambang kejahatan & kebaikan, hidup & kematian, dosa & penyucian, perkawinan & kesuburan, Firdaus & akhirat.
Manusia belum mampu memandang obyek atau realita dengan inderanya, sehingga manusia dan alam lebur menjadi satu.
Contoh:
1. Gunung api meletus hebat, menyebabkan gempa bumi, mengeluarkan lahar dan awan panas, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa, dan merusak pemukiman dan persawahan penduduk., pada tahap theologi/ mitos, maka manusia beranggapan bahwa dewa sedang murka.
2. Gempa bumi karena altas memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain.
3. Gerhana bulan disangka terjadi karena bulan dimakan oleh raksasa.
4. Bunyi guntur ditimbulkan oleh roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
Dalam menghadapi peristiwa yang menakjubkan seperti gerhana, halilintar, banjir, gempa, gunung meletus, manusia primitif selalu menghubungkannya dengan kekuasaan atau perbuatan dewa, hantu, setan, atau makhluk gaib lainnya.
2. Tahap filsafat
Terdapat dua aliran pemikiran/filsafat dalam perolehan pengetahuan, ialah rasionalisme dan empirisme. Aliran pemikiran yang mengembangkan pengetahuan berdasarkan logika/deduksi disedut rasionalisme, sedangkan aliran filsafat yang mengandalkan hasil pengamatan dan percobaan / berdasarkan induksi disebut empirisme.
Penalaran Deduktif (Rasionalisme) adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berfikir yang disebut silogisme.
Silogisme itu terdiri atas 2 buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Kedua pernyataan itu disebut premis mayor dan premis minor. Kesimpulan atau konklusi diperoleh dengan penelaran deduktif dari kedua premis tersebut.
Contoh:
Semua makhluk bernafas (premis mayor)
Si Ali adala seorang makhluk (premis minor)
Jadi, si Ali juga bernafas (kesimpulan)
Kesimpulan yang diambil ini hanya benar, bila kedua premis yang digunakan benar dan cara menarik kesimpulannya juga benar. Jika salah satu dari ketiga salah, maka kesimpulan yang diambil juga tdak benar.
Penalaran Induktif (Empirisme) adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus
Contoh:
Logam besi jika dipanaskan bertambah panjang
Alumunium jika dipanaskan bertambah panjang
Tembaga jika dipanaskan bertambah panjang
Kesimpulannya semua logam jika dipanaskan akan bertambah panjang.
3. Tahap positif atau tahap ilmu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman. Demikian juga pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak dapat diandalkan karena kelemahan panca indera. Karena itu himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
Agar supaya himpunan pengetahuan itu dapat disebut ilmu pengetahuan, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme, yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah.
Secara lengkap dapat dikatakan bahwa suatu himpunan pengetahuan dapat disebut IPA bilamana memenuhi persyaratan berikut: obyeknya pengalaman manusia yang berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.
D. Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
1. Zaman Purba: di zaman purba manusia kemampuan nya mengamati alam sekitar.
2.Zaman Yunani : kemampuan berpikir lebih maju,akal sehat,
3. Zaman pertengahan :terdapat penulisan bilangan (angka arab) dan desimal yang memunculkan ilmu aljabar.
4. Zaman Modern :terdapat penemuan yang dapat mengubah pola pikir,didukung oleh alat bantu yang lebih baik.
1.ZAMAN PURBA
Australopithecus Africanus Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Alat dari batu,bercocok tanam dan berternak: merupakan pengalaman dan kemampuan mengamati alam sekitar. Pengetahuan yang diperoleh sampai dengan zaman babilonia:masih mitos,keterbatasan alat indera manusia dan penalaran.
2.ZAMAN YUNANI (600-200 SM)
Pythagoras
Kemampuan berfikir lebih maju, akal sehat (logika).Beberapa pakar yang berpengaruh :
-Thales (624-548 SM) : Bintang bersinar,bulan pantul sinar matahari.
-Pythagoras (580-500 SM) : Bumi bulat,dalil Pythagoras,unsure dasar.
-Socrates (470-399 SM) : Tonggak I.P.YUNANI,penganut faham logika pemula penyelidik kehidupan manusia .
-Aristoteles (384-322 SM) :Pemikir yunani terbesar,bukukan (intisari),ajaran orang-orang sebelumnya (secara subyektif).Zat tunggal yang dapat bertransmutasi menjadi unsure dasar yang lain seperti:tanah,air,api,udara.
Bukunya “LOGIKA” berisi analisis silogisme (dikenal sebagai metode deduksi).”METAPHYSICA” berisi pengetahuan tentang alam semesta (yang diperoleh oleh yunani disebut “PHYLOSOPHIA “=”CINTA PENGETAHUAN”)
3.ZAMAN PERTENGAHAN (ZAMAN KEEMASAN ISLAM/ARAB)
Al Khawarizmi Ibnu Sina
Banyak peninggalan pengetahuan bangsa yunani diterjemahkan dalam bentuk buku,dipakai sebagai acuan dan sebarkan ke eropa.Dikembangkan metode eksperimen yang memungkinkan perluasan bidang kedokteran,farmasi,astronomi,kimia,dan biologi.Penulisan bilangan (angka arab) dan decimal yang memunculkan ilmu ajabar.
4.ZAMAN MODERN (ABAD 15 SAMPAI SEKARANG)
Banyak penemuan yang mengubah pola pikir yang didukung oleh alat Bantu yang lebih baik.Perubahan radikal : geosentrisme ke heliosentrisme oleh Copernicus (1447-1543) = “De Revolutionibus Orbium Caelestium”
Didukung oleh Galileo (1546-1642).Era ini dianggap sebagai titik awal I.P MODERN (teori ilmiah).
Galileo galilei Copernicus
'
Daftar Pustaka
http://artikelmtm.blogspot.com
http://3.bp.blogspot.com
https://www.google.com
http://1.bp.blogspot.com
http://old.cakka.web.id/node
http://arbigaf.blogspot.com
http://4.bp.blogspot.com
http://info-biografi.blogspot.com
http://3.bp.blogspot.com
http://images.yogianggriawan.com
http://gambarhidup.blogspot.com
http://www.scribd.com
Wikipedia.org
Kastari-animation.org